Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

BUdayakan Antre Guys

Gambar
                                                                                                                  BUDAYA ANTRE Di Indonesia ini memang terkenal tidak tertib nya, contoh nya saja di Jakarta yang terkenal dengan kemacetan nya yang parah, apalagi saat mudik atau arus balik, hari biasa saja bisa macet. Itu di sebabkan karena sekarang memang banyak sekali orang-orang yang sudah mempunyai kendaraan pribadi, namun meski begitu jika pengendaranya itu sadar akan ketertiban dan peraturan, meski macet namun keadaan kendaraan di jalanan itu tidak semrawut tetap pada jalurnya masing. Seringkali kita melihat kecelakaan atau lebih sering kasus di tabrak dari belakang atau bahkan tabrak samping karena ingin menyalip yang dianggap lajur nya lebih lancar dibanding lajur yang sebelumnya dan alhasil kendaraan di jalanan itu tidak tersusun rapi karena semuanya ingin mendahului. Sama hal nya dengan Antre, meskipun zaman sekarang memang sudah canggih apapun memakai sistem online da

Maraknya Pengangguran

Gambar
                                                                                            MARAK NYA PENGANGGURAN Indonesia merupakan negara dengan penduduk terpadat ke 4 menurut data dari CIA WORLD Factbook. Negara dengan penduduk terpadat di Dunia adalah Tiongkok, meski Indonesia menduduki peringkat ke 4 namun, pengangguran di Indonesia semakin meningkat saja. Miris memang melihat keadaan negara ini dengan banyaknya pengangguran dimana-mana entah itu masyarakat nya yang memang malas atau memang karena kurangnya lahan pekerjaan. Dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran,maka semakin meningkat juga masalah kemiskinan di negeri ini. Ketika kemiskinan sudah melanda masyarakat, maka kejahatan pun merajalela karena kita butuh makann,jadi dapat dikatakan masyarakat akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan makanan meski dengan melakukan kejahatan sekalipun. Penggangguran biasanya disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja atau l

Merindu Ayah

               Merindu Ayah Ayah..... Mengapa Kisah indah ku hanya angan ? Mengapa Kasih sayang mu tiada abadi ? Bahkan, sedikitpun tak ku rasa Sungguh ku merindu mu Ayah                     Ayah....           Tak sudi kah engkau meski hanya melirik           Ku merindu senja bersama mu           Meski hanya sekejap, tak pernah ku dapati           Gadis Cantik mu sungguh ingin peluk mu Ayah.... Nafsu Amarah mu kau luapkan Tanpa uraikan sedikit penjelasan Rayuan Gadis jalang yang meyakinkan Sang Ibunda pun tak mampu menyingkirkan                     Ayah....           Kini ku jalani kehidupan tanpa mu           Meski jalan ku terpincang haru           Sang Ibunda yang menguatkan ku           Penuh Deraian selama ku langkahkan kaki ku Ayah..... Tidak kah kau Sejenak memikirkan ku ? Sedang sang Ibunda berjuang sendiri tanpamu Tidakkah engkau merindu ku ? Sedang ku berharap bertemu dengan mu

Dekaplah Hati Ku

         Dekaplah Hatiku Beribu Rembulan membelai Mentari menyapa sinarnya dalam singgasana Namun semua tak berarti bagi pemilik Hati Harapan Bintang kan memancarkan sinar nya                      Dekaplah Hati ku.....           Layaknya Romeo mendekap sang juliet           Meski beribu daun hijau menghampiri           Sang Ranting menggugurkan Hijau nya daun Dekaplah Hati ku... Layaknya Rindu berujung pertemuan Terlintas Satu Nama, Satu Kenangan Bukan Hanya Harapan dalam angan

Sujud ku

                 Sujudku Sujudku..... Dimalam sunyi, ku bersimpuh malu Malam-malam yang tak bernafsu Memaksa satu jiwa tak berpilu Namun, Seorang Insan tak akan mampu                                 Sujudku......                 Di heningnya malam, ku beranjak                 Air mata bagaikan sungai yang megalir deras                 Rasa Hina akan dosa yang kian teratas                 Satu jiwa yang kian merasa tak pantas Sujudku....... Dengan deraian air mata yang terus beriring Namun, tidak akan sampai mengering Daun berguguranpun tak mampu berpaling Dengan nikmat semesta yang tak terhitung