Penduduk, Masyarakat, Dan Kebudayaan
Penduduk, Masyarakat, Dan
Kebudayaan
Penduduk
Penduduk adalah orang yang tinggal
menetap dalam satu wilayah negara selama jangka waktu tertentu. Adapun
pengertian dari Penduduk Indonesia adalah Penduduk Indonesia adalah orang-orang
yang berada dalam wilayah negara Republik Indonesia dalam jangka waktu tertentu
dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh peraturan negara Republik
Indonesia sehingga diperbolehkan tinggal di wilayah negara Republik Indonesia.
Hal ini juga diutarakan dalam Pasal 26 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi
“penduduk Indonesia adalah warga negara Indonesia dan warga negara asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.”
Oleh karena itu, penduduk dapat
dibagi menjadi dua bagian:
- Penduduk dengan status warga negara Indonesia
- Penduduk dengan status warga negara asing
A.
Pertumbuhan
penduduk
Pertumbuhan
penduduk
adalah perubahan populasi sewaktu-waktu,
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
Adapun Faktor – faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk,yaitu :
1.
Natalitas atau Kelahiran
2.
Mortalitas atau Kematian
3.
Migrasi atau perpindahan penduduk
Kelahiran
dan Kematian merupakan faktor alami yang memepengaruhi pertumbuhan penduduk,
sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Perpindahan penduduk
atau Migrasi di bagi menjadi dua bagian, yaitu :
1.
Migrasi
yang dapat menambah jumlah penduduk disebut Imigrasi
2.
Migrasi
yang dapat mengurangi jumlah penduduk disebut emigrasi
Namun, faktor utama
dari pertumbuhan penduduk adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama kemajuan di bidang kesehatan.
Dengan
kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah.
Ini semua mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok.
Sesuai
dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap
masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:
- Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis. - Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi. - Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga. - Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.
Kelahiran
(Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor
penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
Faktor pro
natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
Kematian
(Mortalitas)
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Faktor
penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah: - Lingkungan hidup sehat. - Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap. - Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain. - Tingkat kesehatan masyarakat tinggi. - Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Kebudayaan dan Kepribadian
"kebudayaan berasal dari (bahasa
Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi"
yang berarti budi atau akal.
Adapun
kebudayaan menurut para ahli, menurut koentjaraningratyang mengatakan
bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan
hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam
kehidupan masyarakat, sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman
Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan
kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Kebudayaan
secra umum di definisikan sebagai hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan,
seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Kebudayaan sebenarnya diciptakan oleh
manusia itu sendiri yang merupakan kebiasan yang sering dilakukan oleh
penduduk setempat dan akhirnya menjadi kebiasaan atau rutinitas yang dilakukan
secara turun menurun. Jadi kebudayaan bergerak secara Dinamis oleh manusia
nya sendiri. Kebudayaan terkadang mudah sekali tercampur dengan budaya
asing,namun ada juga kebudayaan yang sulit menerima kebudayaan asing.
unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah
diterima adalah masyarakat sebagai berikut..
Unsur-unsur
kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah sebagai
berikut...
Sifat hakikat Kebudayaan adalah Ciri-ciri Khusus
yang dimiliki oleh suatu Kebudayaan masin-masing, namum secara garis besar
Sifat kebudayaan di seluruh Dunia sama saja, adapun Sifat hakikat Kebudayaan
adalah :
Kepribadian Menurut para Ahli, menurut Roucek dan Warren, didalam buku
“Sociology an Introduction”, Roucek serta Warren mendefinisikan
kepribadian ialah sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologis,
serta juga sosiologis yang mendasari perilaku individu. MenurutKoentjaraningrat,
didalam bukunya yang berjudul “Pengantar Antropologi I”, menyatakan bahwa
kepribadian tersebut tersusunan dari unsur-unsur akal serta juga jiwa
yang menentukan tingkah laku atau juga tindakan seseorang,sedangkan
menurut Theodore M. Newcomb, adalah ahli sosiologi
yang berkebangsaan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa kepribadian adalah
suatu organisasi sikap yang dipunyai seseorang sebagai latar belakang
dari perilakunya.
Jadi, Kepribadian secara umum adalah Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, temparmen,
ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen
itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi
tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau
berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di
hadapi, sehingga menjadi ciri khas pribadinya. Kepribadian juga mempunyai
Unsur-unsur yang mempengaruhi kepribadian,diantara nya yaitu :
1.
Pengetahuan
Pengetahuan
merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar.
Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui
panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian
tertentu dari otaknya. Dan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi
susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar, yang dikenal sebagai “persepsi”
yaitu;
“proses seluruh akal manusia yang sadar”
Ada
kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran
berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian. Penggambaran
yang terfokus secara lebih intensif yang terjadi karena pemustan secara lebih
intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut dengan “Pengamatan”
Penggambaran
tentang lingkungan dengan fokus pada bagian-bagian yang paling menarik
perhatianya seringkali diolah oleh sutu proses dalam aklanya yang
menghubungkannya dengan berbagai penggambaran lain yang sejenisnya yang
sebelumnya pernah diterima dan diproyeksikan oleh akalnya, dan kemudian
muncul kembali sebagai kenangan. Dan penggambaran yang baru dengan pengertian
baru dalam istilah psikologi disebut “Apersepsi”
Penggabungan
dan membandingkan-bandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan
bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara konsisten
berdasarkan asas-asas tertentu. Dengan proses kemampuan untuk membentuk
suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tidak
mirip dengan salah satu dari sekian macam bahan konkret dari penggambaran
yang baru.
Dengan
demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat
tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat
tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan “Konsep”
Cara
pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada
yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau
diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan
penggambaran- pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru
sama sekali, yang sebenarnya tidak nyata. Dan penggambaran baru yang
seringkali tidak realistic dalam Psikologi disebut dengan “Fantasi”
2.
Perasaan
Selain
pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam
perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang
melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan.
Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan
negatif.
“Perasaan”,
disamping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran
manusia setiap saat dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam
kesadaran
manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau
negatif.
3.Dorongan Naluri
Kesadaran
manusia mengandung berbagi perasaan berbagi perasaan lain yang tidak
ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengeathuannya, tetapi karena memang
sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai
naluri. Dan kemauan yang sudah meruapakan naluri disebut “Dorongan”
Kepribadian
juga di pengaruhi oleh beberapa faktor, Kepribadian seseorang itu senantiasa
berubah dan juga berkembang seiring dengan adanya proses sosialisasi yang
dilakukan orang itu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
seseorang antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Biologis Pada tiap-tiap orang pasti mempunyai warisan biologis yang berbeda dengan orang yang lainnya juga. Warisan biologis tersebut dapat berupa bentuk fisik yang berbeda diantara 1 orang dengan orang yang lain, bahkan juga pada anak kembar sekalipun. Karakteristik fisik seseorang tersebut dapat menjadi salah satu dari faktor penentu perkembangan kepribadian yang sesuai dengan bagaimana ia dapat memahami keadaan dirinya serta juga bagaimana ia diperlakukan didalam masyarakat. 2. Faktor Geografis dan Kebudayaan Khusus Letak geografis yang berbeda tersebut akan menghasilkan suatu jenis kebudayaan yang akan berbeda pula. Misalnya saja masyarakat pesisir yang akan menghasilkan kebudayaan nelayan, dengan masyarakat pedesaan yang akan menghasilkan kebudayaan petani, serta juga kebudayaan masyarakat kota. Letak geografis tersebut sebenarnya hanya merupakan dari karakteristik kepribadian umum dari suatu lingkungan masyarakat dan juga tidak semua warga masyarakat tersebut termasuk di dalamnya. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa kepribadian umum adalah suatu kepribadian yang dipunyai oleh sebagian besar anggota kelompok masyarakat. 3. Faktor Pengalaman Kelompok Selama kehidupan seseorang, pasti terdapat kelompok-kelompok tertentu yang diserap adanya gagasan-gagasan serta juga norma-normanya oleh seseorang. Kelompok keluarga merupakan kelompok pertama yang akan dilalui oleh suatu individu dan juga mungkin yang mempunyai peranan paling penting bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompok lain yang dapat menjadi referensi individu didalam membentuk suatu kepribadiannya ialah kelompok bermain. Peranan kelompok bermain tersebut akan semakin berkurang pengaruhnya beriringan dengan pertambahnya usia seseorang. Selain dari keluarga serta kelompok bermain, kelompok mejemuk juga mempunyai peranan yang cukup besar bagi pembentukan suatu kepribadian seseorang. Kelompok mejemuk tersebut menunjuk pada suatu kenyataan masyarakat yang sangat bermacam-macam. Bermacam-macam dalam kelompok masyarakat ini memiliki pandangan-pandangan yang berbeda beda juga dalam memandang nilai serta norma. Didalam suatu keadaan perbedaan seperti ini, seorang individu tersebut hendaknya dapat menentukan sendiri apa sih yang dianggapnya baik bagi dirinya sehingga tidak terhanyut didalam arus perbedaan yang terjadi didalam masyarakat majemuk ditempatnya berada. 4. Faktor Pengalaman Unik 2 orang yang hidup di lingkungan yang sama, belum tentu akan mempunyai kepribadian yang sama. Hal itu disebabkan karena adanya pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing individu yang selalu bersifat unik serta juga tidak ada seorangpun yang menyamainya. Itulah kenapa 2 orang individu yang hidup di suatu lingkungkungan yang sama tidak akan dapat menghasilkan kepribadian yang juga sama, bahkan pada orang yang lahir kembar sekalipun. Hubungan antara Kebudayaan dengan Kepribadian adalah, Kedua nya sangat berkaitan karena Masyarakan dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusisa. Kepribadian juga akan mewujudkan perilaku manusia; perilaku manusia dapat dibedakan dari kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri individu. Ketiga hal tersebut mencerminkan kepribadian seseorang tersebut. Contohnya: seseorang yang melihat perselisihan antara dua orang, hal yang mungkin muncul dalam diri orang tersebut adalah keinginan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dan kegiatannya atau perbuatan yang akan dilakukannya untuk menyelesaikan masalah tersebut disebut tindakan. Kebudayaan barat
Dewasa ini
kebudayaan barat sedang naik daun, termasuk di negara kita Indonesia. Pada
dasarnya, kebudayaan barat banyak memberikan dampak positif dalam berbagai
bidang. Akan tetapi, jika masuknya kebudayaan barat itu tidak kita saring
atau kita terima secara mentah begitu saja juga dapat memberikan dampak
negatif dalam beberapa bidang kehidupan. Sekarang ini banyak hal-hal baru
yang mengacu pada kebudayaan barat. Sedangkan kebudayaan tradisional sedikit
demi sedikit mulai tereleminasi karena kalah popularitas dengan kebudayaan
barat.
Dengan demikian, kebudayaan Barat juga mempunya dampak Positif dan Negatif bagi Kita , yaitu :
Dampak
positif yang dapat kita ambil dari kebudayaan barat misalnya:
a) Kemajuan
teknologi mereka (orang-orang barat) yang sudah semakin maju dapat
membantu
kita memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bantuan
alat-alat elektronik canggih yang mereka ciptakan.
b) Dalam bidang politik, Negara barat
cenderung menggunakan system demokrasi. Hal itu menginspirasikan pemerintahan
Negara kita untuk mengunakan sitem pemerintahan yang terbuka dan demokratis.
c) Dalam
bidang sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir mereka yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa barat yang sudah
maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Sedangkan
dampak negatif yang ditimbulkan dari kebudayaan barat diantaranya:
a)
Generasi muda sekarang lebih suka meniru gaya orang-orang barat, misalnya
trend mode berbusana. Anak muda zaman sekarang lebih suka menggunakan
barang-barang eksport dan berbusana yang minim-minim sehingga menyebabkan
kurangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri.
b)
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli
dengan kehidupan bangsa.
c)
pergaulan masyarakat barat yang bebas mulai memengaruhi budaya Indonesia yang
sebelumya lebih beradab. Kebebasan yang kelewat batas itu sebenarnya tidak
cocok dengan nilai-nilai kebudayaan kita. Misalnya saja free sex yang
sekarang ini marak terjadi di Negara kita. Padahal hal itu sangat
bertentangan dengan kebudayaan kita yang menjunjung tinggi norma kesusilaan.
d)
Kurangnya rasa hormat tehadap orangtua dan tidak peduli terhadap lingkungan
juga merupakan dampak yang ditimbulkan dari kebudayaan barat yang menganut
kebebasan sehingga mereka bertindak sesuka hatinya. Dari pemaparan diatas,
dapat disimpulkan bahwa dibanding dampak positif yang dapat kita peroleh,
kita malah lebih banyak mendapatkan dampak negatifnya. Oleh karena itu
marilah kita antisipasi dampak negatif yang ditimbulkannya dengan mulai
mencintai budaya negara kita sendiri. Toh, budaya tradisional kita juga tak
kalah menarik dan bermartabatnya di kalangan dunia. Sehingga kita tidak akan
kehilangan kepribadian bangsa. Selain itu, kita juga harus lebih selektif
dalam menerima pengaruh dari kebudayaan barat. Tidak lupa juga, tanamkan
ajaran-ajaran agama dengan sebaik-baiknya agar kita dapat terhindar dari
pengaruh negatif yang ditimbulkannya.
sumber :
http://liaambar.wordpress.com/2010/10/12/dampak-kebudayaan-barat/
Kebudayaan Dan Kepribadian - Kumpulan Makalah dan Skripsi , Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli , Pengertian Kebudayaan, Unsur, Sifat, & Arti Menurut Para Ahli | Artikelsiana, GEOGRAFI KELAS XI : pengertian dan faktor-faktor pertumbuhan penduduk . |
||
|
|
Komentar
Posting Komentar